Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Dinasti Muhallabiyah المهلبيون | |
---|---|
Keluarga induk | Azd[1] |
Negara | Kekhalifahan Umayyah dan Kekhalifahan Abbasiyah |
Tempat asal | Dibba, Semenanjung Arab[2] |
Didirikan | 698 |
Pendiri | Muhallab bin Abi Sufrah |
Turun takhta | 812 |
Dinasti Muhallabiyah (bahasa Arab: المهلبيون) adalah sebuah dinasti bangsa Arab yang kuat pada Kekhalifahan Umayyah dan mencapai masa keemasan pada Kekhalifahan Abbasiyah, ketika dinasti ini memimpin di Basra dan Ifriqiya.
Pendiri dinasti ini adalah Muhallab bin Abi Sufrah (632–702) dan anaknya, gubernur Khurasan dan Irak, Yazid bin Muhallab (672–720). Yazid gagal memimpin pemberontakan anti-Umayyah di Basra pada tahun 720. Meskipun pemberontakan tersebut gagal dan dia meninggal dunia, keluarganya tetap berpengaruh di Basra. Pada Pemberontakan Abbasiyah, mereka mendukung gerakan tersebut. Pada masa pemerintahan Muhallabiyah di Ifriqiya, wilayah tersebut merasakan era keemasan dengan ditandai dibangunnya sistem irigasi yang berdampak pada sektor agrikultur disana. Dinasti Arab ini mampu meredam beberapa pemberontakan bangsa Berber. Namun, mereka gagal mengantisipasi pembentukan kerajaan oleh Idrisiyyah di Maroko dan Rustamiyah di Algeria.
Pengaruh dinasti ini menurun pada masa dan setelah Fitnah Keempat (perang saudara Islam keempat). Pada masa itu, dinasti-dinasti berbangsa Arab banyak yang disingkirkan oleh Khalifah berbangsa Turki, al-Ma'mun, dan pemimpin-pemimpin berbangsa Iran. Salah satu dari sedikit anggota dinasti ini yang berpengaruh pasca penyingkiran adalah Abu Muhammad al-Hasan al-Muhallabi. Muhammad al-Hasan diangkat menjadi wazir Dinasti Buwaihi pada abad ke-10.